Waspada Disfungsi Ereksi pada Diabetes Mellitus

idCare.id – Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu yang terus-menerus dapat menimbulkan penyakit diabetes mellitus. Diabetes mellitus tergolong sebagai penyakit metabolik berbahaya yang dapat mengancam nyawa penderitanya. Dampak dari masalah gula darah tinggi menimbulkan beragam komplikasi merugikan, salah satunya disfungsi ereksi pada laki-laki dan gangguan sistem reproduksi pada perempuan.

Disfungsi ereksi pada seorang pengidap diabetes terjadi karena adanya perubahan pada tubuh yang menyebabkan gangguan pada saraf dan pembuluh darah. Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak fungsi alami pembuluh darah, sehingga seseorang tidak dapat ereksi dengan maksimal.

Sindrom metabolik kadang juga meningkatkan hormon androgen. Misalnya terlihat dari adanya kumis tipis pada perempuan, atau ada bulu-bulu pada tangan dan kaki. Sehingga, diabetes melitus pada perempuan memang bisa berpengaruh pada kesuburan.

Di dalam penis, terdapat banyak pembuluh darah kecil, istilahnya anyaman-anyaman pembuluh vena. Itu yang membuat penis bisa memanjang dan membesar pada saat terjadi ereksi. Tapi kalau terjadi diabetes, pembuluh darah bisa menyempit, sehingga ereksinya pun tidak kuat.

Adanya gangguan saat hubungan seksual sebenarnya hal yang wajar, jika hanya terjadi sesekali. Namun, pengidap diabetes akan memiliki faktor yang lebih tinggi dalam mengalami disfungsi seksual. Untuk mencegahnya, pengidap diabetes perlu melakukan pemeriksaan rutin guna mencegah terjadinya komplikasi, salah satunya disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi dan impotensi merupakan salah satu komplikasi terbanyak dari diabetes mellitus. Disfungsi ereksi ditandai dengan ketidakmampuan penis untuk mempertahankan ereksi. Komplikasi ini didapatkan pada sekitar 35% hingga 70% pada laki-laki penderita diabetes. Hal ini disebabkan karena secara umum diabetes mellitus mengganggu fungsi saraf, pembuluh darah, dan otot tubuh, termasuk bagian alat kelamin.

Efek Gula Darah Tinggi pada Alat Kelamin Pria

Kadar gula darah yang tinggi pada pasien diabetes, akan merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol terjadinya ereksi. Sehingga meskipun penderita diabetes mellitus masih merasakan dorongan seksual, namun tidak dapat mempertahankan ereksi atau ereksi yang terjadi tidak optimal.

Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi pada Diabetes Mellitus?

Pasien diabetes mellitus harus segera merubah pola hidup menjadi pola hidup yang sehat dengan pengaturan makan dan olahraga. Olahraga teratur minimal 150 menit dalam seminggu sangat membantu proses pengontrolan gula darah serta memperbaiki sirkulasi darah. Pasien juga disarankan untuk mengurangi konsumsi alkohol dan menghentikan rokok. Rokok akan menambah kerusakan pembuluh darah akibat diabetes. Waktu istirahat yang cukup juga penting karena terkait dengan kondisi tubuh yang optimal.

Hal paling penting bagi pasien diabetes mellitus adalah mengontrol kadar gula darahnya. Dengan kadar gula darah yang terkontrol diharapkan komplikasi terkait saraf maupun pembuluh darah juga dapat berkurang.

Berhati-hatilah dalam menggunakan “obat kuat”. Penggunaan obat-obatan harus dilakukan dengan hati-hati dan didiskusikan dengan dokter karena obat-obatan tersebut terkait dengan kondisi kesehatan jantung.