8 Olahraga Yang Aman Bagi Pasien Diabetes Mellitus Yang Berpuasa Ramadan

idCare – Berpuasa merupakan kewajiban bagi pemeluk agama islam. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia sekaligus mempunyai populasi diabetes mellitus terbesar ketujuh di dunia, maka akan banyak pasien diabetes melitus yang akan menjalankan ibadah puasa pada bulan suci ramadhan.

Risiko yang mungkin terjadi pada pasien diabetes mellitus yang menjalankan ibadah puasa diantaranya adalah hipoglikemia (gula darah terlalu rendah), hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi) dan dehidrasi serta trombosis. Salah satu pilar tatalaksana diabetes adalah melakukan olahraga yang rutin, sehingga sering timbul pertanyaan, bagaimana olahraga yang aman bagi pasien diabetes yang melakukan ibadah puasa ?

Sebelum berpuasa, ada baiknya anda melakukan konsultasi kepada dokter anda untuk mengetahui tingkatan risiko yang anda miliki jika anda melakukan puasa ramadan.  Ada 3 kategori untuk risiko ini yaitu kelompok dengan risiko sangat tinggi, kelompok risiko tinggi, dan kelompok dengan risiko rendah/menengah.

Bagi pasien dengan risiko rendah/menengah maka dapat melakukan olahraga seperti biasanya pada jam-jam tidak berpuasa, terutama olahraga yang ringan sampai menengah. Untuk olahraga yang berat sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan risiko. Setidaknya ada delapan poin yang harus diperhatikan dalam melakukan aktifitas fisik selama ramadan untuk pasien diabetes mellitus.

Olahraga 30 menit per hari

Tetap lakukan aktifitas fisik ringan sedikitnya 30 menit setiap harinya dalam kondisi udara yang tidak terlalu panas

Hindari olahraga agresif

Hindari olahraga yang agresif dan memiliki intensitas tinggi terutama jika udara terlalu panas oleh karena dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya dehidrasi

Pilih waktu yang nyaman

Pilih waktu yang nyaman untuk berolahraga selama bulan Ramadhan, baik sebelum Iftar atau dua hingga tiga jam setelah Iftar. Hindari aktivitas fisik segera setelah Anda berbuka puasa karena semua energi tubuh akan diarahkan ke pencernaan makanan

Konsultasi dengan dokter

Sebaiknya anda melakukan konsultasi dengan dokter mereka sebelum memulai aktivitas fisik apa pun jika tidak yakin dengan kesehatannya

Kurangi bermalas malasan dalam waktu lama

Kurangi bermalas-malasan seperti duduk di depan televisi untuk waktu yang lama, gantilah dengan kegiatan positif lainnya seperti berjalan-jalan atau melakukan pekerjaan rumah.

Hentikan saat merasa mual

Hentikan aktivitas fisik apa pun dengan segera jika Anda mengalami pusing, mual, kesulitan bernapas, atau nyeri dada.

Minum yang cukup

Minumlah cukup air antara Iftar dan Suhour untuk menghindari dehidrasi selama puasa

Sholat Tarawih

Sebisanya melakukan sholat tarawih,karena gerakan yang terdapat pada sholat tarawih juga mewakili aktifitas fisik.